RADARMAGELANG.COM – MBAH Slamet punya cara khusus untuk menggaet calon korbannya. Dia merekrut BS, warga Pekalongan, untuk mempromosikan kesaktian abal-abalnya.
BS ditugasi meng-upload sosok Mbah Slamet di media sosial (medsos).
Dalam unggahannya, BS menyebut Mbah Slamet merupakan tokoh sakti asal Banjarnegara yang mampu menggandakan uang. Mbah Slamet sengaja merekrut BS karena dia tidak bisa menggunakan medsos.
Baca juga :
Mbah Slamet Mengaku Bisa Ubah Rp 50 Juta Jadi Rp 5 Miliar, Sudah Bunuh 12 Orang sejak 2020
’’Jadi, BS sebatas memasang iklan dan mengenalkan kemampuan saya,’’ ujar Mbah Slamet kepada polisi seperti dilansir Radar Banyumas.
Jika ada yang tertarik, BS juga berperan mempertemukan para korban dengan Mbah Slamet. Untuk satu korban yang berhasil terjerat bujuk rayu melalui medsos itu, BS menerima bayaran Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.
Setelah terjadi kesepakatan penggandaan uang, Mbah Slamet membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual. Sebelum ritual, korban diminta datang lagi dengan menggunakan kendaraan umum.
’’Setelah sampai rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengajak korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual,’’ kata Mbah Slamet.
Sembari menunggu langit gelap, tersangka mengajak korbannya berbincang hingga satu jam.
Lalu, sebelum ritual dimulai, korban diminta minum air yang disiapkan Mbah Slamet. Dia menyebut minum air itu sebagai bagian dari ritual.
Reporter:
JP Koran
RADARMAGELANG.COM – MBAH Slamet punya cara khusus untuk menggaet calon korbannya. Dia merekrut BS, warga Pekalongan, untuk mempromosikan kesaktian abal-abalnya.
BS ditugasi meng-upload sosok Mbah Slamet di media sosial (medsos).
Dalam unggahannya, BS menyebut Mbah Slamet merupakan tokoh sakti asal Banjarnegara yang mampu menggandakan uang. Mbah Slamet sengaja merekrut BS karena dia tidak bisa menggunakan medsos.
Baca juga :
Mbah Slamet Mengaku Bisa Ubah Rp 50 Juta Jadi Rp 5 Miliar, Sudah Bunuh 12 Orang sejak 2020
’’Jadi, BS sebatas memasang iklan dan mengenalkan kemampuan saya,’’ ujar Mbah Slamet kepada polisi seperti dilansir Radar Banyumas.
Jika ada yang tertarik, BS juga berperan mempertemukan para korban dengan Mbah Slamet. Untuk satu korban yang berhasil terjerat bujuk rayu melalui medsos itu, BS menerima bayaran Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.
Setelah terjadi kesepakatan penggandaan uang, Mbah Slamet membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual. Sebelum ritual, korban diminta datang lagi dengan menggunakan kendaraan umum.
’’Setelah sampai rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengajak korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual,’’ kata Mbah Slamet.
Sembari menunggu langit gelap, tersangka mengajak korbannya berbincang hingga satu jam.
Lalu, sebelum ritual dimulai, korban diminta minum air yang disiapkan Mbah Slamet. Dia menyebut minum air itu sebagai bagian dari ritual.
Reporter:
JP Koran