RADARMAGELANG.COM, Mungkid -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang prihatin terhadap aksi kekerasan yang melibatkan pelajar. Saat ini solusi terbaik untuk mencegah kasus tersebut ialah tidak membiarkan siswa memiliki celah untuk melakukan hal negatif.
“Antisipasi bersama supaya terus memberikan ruang kepada anak-anak siswa atau siswi untuk menggali potensi dalam hal yang positif,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi.
Menurutnya, semua pihak harus memperkecil celah apapun yang mengarah ke hal negatif. Sehingga anak tidak ada kesempatan untuk melakukan tindakan kekerasan. “Untuk tingkat SLTA kami sudah koordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah. Sementara di lingkup Kabupaten Magelang juga sudah dilakukan antisipasi,” jelas Nanda.
Menurutnya, hal yang bisa dilakukan saat ini adalah meningkatkan pengawasan. Tidak hanya pihak sekolaah saja, namun peran orang tua dan masyarakat juga penting. “Sebab sekolah tidak mungkin mengawasi 24 jam,” pungkasnya. (mia/lis)
RADARMAGELANG.COM, Mungkid -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang prihatin terhadap aksi kekerasan yang melibatkan pelajar. Saat ini solusi terbaik untuk mencegah kasus tersebut ialah tidak membiarkan siswa memiliki celah untuk melakukan hal negatif.
“Antisipasi bersama supaya terus memberikan ruang kepada anak-anak siswa atau siswi untuk menggali potensi dalam hal yang positif,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi.
Menurutnya, semua pihak harus memperkecil celah apapun yang mengarah ke hal negatif. Sehingga anak tidak ada kesempatan untuk melakukan tindakan kekerasan. “Untuk tingkat SLTA kami sudah koordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah. Sementara di lingkup Kabupaten Magelang juga sudah dilakukan antisipasi,” jelas Nanda.
Menurutnya, hal yang bisa dilakukan saat ini adalah meningkatkan pengawasan. Tidak hanya pihak sekolaah saja, namun peran orang tua dan masyarakat juga penting. “Sebab sekolah tidak mungkin mengawasi 24 jam,” pungkasnya. (mia/lis)
